Cara Kerja RAM Pada Komputer

| 1 komentar

RAM (Random Acses Memory). RAM merupakan salah satu komponen penyusun sistem komputer yang sangat penting peranannya. Memory dapat dikatakan sebagai ingatan. Dalam bahasan komputer, merupakan suatu alat yang dapat menyimpan data maupun intruksi. RAM merupakan bagian yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kinerja komputer. Spesifikasi komputer kita dapat dinilai high atau low dari berapa kapasitas RAM yang terpasang pada komputer. Dengan mengetahui berapa kapasitas RAM pada komputer kita, kita bisa menentukan Operating System (OS) apa yang bisa kita install. Selain OS, kita juga bisa menentukan apakah komputer kita dapat kita install dengan aplikasi tententu maupun untuk bermain game tertentu. Karena OS maupun aplikasi yang ada memiliki standar kapasitas memori / RAM untuk berjalan dengan maksimal.

Seperti contoh kita memiliki PC dengan RAM 256 Mb. Tentu saja pc dengan RAM dengan kapasitas itu tidak akan mencukupi jika kita install dengan Windows 7 atau aplikasi besar seperti autoCAD 2012. Berbeda dengan pc yang memiliki RAM 2Gb. Kita masih bisa menjalankan Windows 7 dan menginstall autoCAD 2012 pada PC tersebut. Karena kapasitas memori yang digunakan untuk menjalankan Windows 7 dan autoCAD 2012 cukup besar sehingga dengan memori yang hanya 256 Mb tidak akan mencukupi kebutuhan memori tersebut.

Pada saat bekerja processor sebagai pengolah data meminta data pada storage / media penyimpanan yaitu HDD (HardDisk Drive) untuk diolah. Namun data yang dikirim tersebut tidak langsung dikirim ke processor melainkan menuju Primary Storage terlebih dahulu. Kemudian processor akan meminta data dari RAM ini untuk diproses. Megapa data tidak langsung dikirim dari HDD melainkan harus melewati RAM terlebih dahulu. Karena teknologi processor komputer dan secondary storage dalam hal ini adalah HardDisk berbeda. Processor dan RAM merupakan device digital sedangkan HDD merupakan Mechanical Device. Komponen digital dapat memproses data jauh lebih cepat dari pada komponen mekanik. Processor sendiri merupakan komponen digital murni dan akan memproses data dengan sangat cepat. Sedangkan HDD sebagian besar teknologinya merupakan mekanis yang jauh lebih lambat pengolahan datanya dari pada komponen digital. Secara teoritis kecepatan data Processor berkisar 46x lebih cepat dibanding HDD. Artinya apabila processor menunggu data dikirim dari HDD, akan terjadi “BottleNeck” yang besar.  Dimana kecepatan transfer data HDD jauh lebih lambat dari pada processor maka kinerja processor akan terhambat. Berbeda ketika processor mengambil data dari RAM. RAM yang merupakan digital device akan mengirim data ke processor dengan kecepatan sangat tinggi. Hal ini tentu akan memudahkan processor dalam pengolahan data.

Windows menggunakan RAM sebagai memori utama sebagai media penyimpanan sementara progam-progam, data, instruksi-instruksi yang akan dan atau sudah diproses ole Processor. Processor mengambil data dari HDD melalui RAM. Sebelumnya file-file maupun instruksi yang digunakan untuk menjalankan progam akan disimpan pada RAM. Kemudian processor mengambil file tersebut untuk diproses. Jika kapasitas RAM tidak mencukupi windows dengan sendirinya akan membuat memori virtual pada HDD menggunakan space memori HDD yang kosong. Dan file-file yang tidak tertampung pada RAM akan dialihkan ke virtual memori yang dibuat tadi. Jika Processor membutuhkan file ataupun data yang ada pada virtual memori, processor akan mengambil file tersebut untuk diprocess. Tentunya file tersebut berada dala HardDisk Drive kita. Pada saat inilah kinerja processor menjadi lambat karena pengiriman data dari virtual memori tadi sangat lambat dibanding file dari RAM. Ini terjadi karena HDD yang merupakan mechanical device yang jauh lebih lambat dalam pemrosesan data dibanding RAM yang merupakan digital device. Untuk itulah penambahan RAM pada komputer akan meminimalkan kejadian tersebut.

Sebagai contoh pada windows terdapat Dynamic Link Library (DLL) yang berfungsi sebagai library bagi progam-progam windows itu sendiri. File DLL digunakan windows untuk menjalankan suatu aplikasi. File ini biasanya akan disimpan pada RAM selama komputer dalam keadaan menyala. Ini dimaksudkan ketika processor membutuhkan file DLL untuk menjalankan sebuah aplikasi. RAM akan langsung mengirim dengan cepat file tersebut pada processor untuk kemudian diprosses. Kdang-kadang file ini sudah tidak diperlukan lagi. Namun, file tersebut tidak segera dibuang dari RAM, sehingga terjadi pemborosan ruang simpan pada RAM. Yang akan mengakibatkan ruang pada RAM cepat penuh. Jika hal ini terjadi, windows secara otomatis akan membuat virtual memori pada HDD. Jika seperti ini, kinerja processor akan menurun karena file yang dibutuhkan untuk diproses menjadi lebih lambat karena akses file dari HDD.­­­­­

1 komentar: